Ipsos AI Monitor 2024 – Indonesia
Survei Ipsos terbaru mengenai AI Monitor 2024 mengungkap temuan menariknya tentang pemahaman, kepercayaan, serta ekspektasi masyarakat terhadap AI. Survei ini dilakukan terhadap 23.685 responden usia dibawah 75 tahun dari 32 negara, termasuk 500 responden Indonesia.
Pemahaman dan Pengetahuan Tentang AI
Meskipun 67% responden global mengaku memahami AI secara umum, hanya 52% yang mengetahui produk dan layanan yang ditawarkan. Namun, optimisme terhadap AI tetap tinggi. Faktanya, sebanyak 53% responden global merasa antusias dengan produk dan layanan AI, menunjukkan potensi positif teknologi ini. Di sisi lain, 50% responden global juga merasa nervous, kemungkinan karena kekhawatiran akan dampak AI pada pekerjaan, privasi, dan keamanan.Survei Ipsos terbaru mengenai AI Monitor 2024 mengungkap temuan menariknya tentang pemahaman, kepercayaan, serta ekspektasi masyarakat terhadap AI. Survei ini dilakukan terhadap 23.685 responden usia dibawah 75 tahun dari 32 negara, termasuk 500 responden Indonesia.

Pemahaman Tentang AI
Dibandingkan dengan negara lain, Indonesia menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang AI. Dimana 86% responden Indonesia merasa memahami AI dengan baik, dibandingkan dengan 67% responden di Singapore dan 44% responden Jepang.
Mengenai pengetahuan produk dan layanan pada AI, 80% responden Indonesia mengaku telah memahaminya, dibandingkan dengan Malaysia (61%) dan Jerman (41%).
Kepercayaan terhadap AI
Mayoritas responden Indonesia (66%) percaya bahwa perusahaan yang menggunakan AI akan menjaga data pribadi mereka. Hal ini berbanding sedikit dengan Thailand yang lebih optimis yaitu sebesar 68%.
Keoptimisan yang ada pada masyarakan Indonesia terhadap AI ini juga terlihat jelas pada data yang menampilkan jika lebih dari setengah (68%) masyarakat Indonesia percaya bahwa AI tidak akan mendiskriminasi atau menunjukkan bias terhadap kelompok mana pun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Jepang yang hanya sebesar 38%.
Meski sudah cukup percaya dengan teknologi AI, 65% masyarakat Indonesia tetap percaya terhadap orang karena mereka tidak akan mendiskriminasikan terhadap kelompok tertentu. Secara global sendiri, Gen Z dan Milenial sama-sama percaya (59%) kepada AI yang tidak akan mendiskriminasikan terhadap grup tertentu.
AI dan Masa Depan
Mayoritas responden Indonesia (71%) setuju bahwa produk dan layanan AI telah mengubah kehidupan sehari-hari mereka dalam 3-5 tahun terakhir, dan 80% responden Indonesia percaya jika kehadiran AI akan semakin mengubah kehidupan mereka dalam 3-5 tahun ke depan.
Dampak AI pada Pekerjaan
Di Indonesia, 44% responden percaya bahwa AI akan mengubah cara manusia bekerja dalam 5 tahun ke depan. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Jerman (13%).
Secara global, Gen Z menunjukkan sedikit peningkatan kepercayaan bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan manusia, dari 66% di 2023 menjadi 67% di 2024.
Manfaat AI di Masa Depan
Survei ini juga menunjukkan keyakinan masyarakat Indonesia bahwa AI akan membawa manfaat dalam 3-5 tahun mendatang, terutama dalam hal:
· Pekerjaan: 59%
· Jumlah berita hoax di Internet: 48%
· Lowongan Pekerjaan: 45%
· Ekonomi: 54%
· Ragam pilihan hiburan (televisi/konten video, film, musik, buku): 64%
· Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sesuatu: 78%
· Kesehatan: 51%
Kesimpulan
Survei AI Indonesia 2024 menunjukkan pemahaman masyarakat yang tinggi tentang AI, diiringi dengan optimisme dan harapan terhadap potensinya.
Namun, kekhawatiran tentang dampak AI pada pekerjaan, privasi, dan keamanan juga perlu dipertimbangkan.
Penting untuk terus meningkatkan edukasi dan membangun kerangka kerja yang etis untuk memastikan AI digunakan secara bertanggung jawab dan bermanfaat bagi semua.