Gen Z: Sang Pemimpin Masa Depan Indonesia dengan Kombinasi antar Teknologi dan Manusia

Ipsos, perusahaan riset pasar terkemuka global, merilis surveinya terkait potensi Gen Z dalam masa depan perekonomian di Indonesia.

Adopsi digital telah menjadi aspek penting dalam kehidupan kita, terutama di Asia. Hal ini terlihat dari peningkatan penggunaan internet di seluruh dunia pada tahun 2014-2019 yang meningkat drastis sebesar 58%. Di Indonesia sendiri, adopsi digital dan penggunaannya mencapai 80% di tahun 2024, jauh dibandingkan dengan tahun 2018 yang hanya sebesar 65%.

Indonesia sendiri tengah gencar menerima integrasi teknologi AI. Sebanyak 75% masyarakatnya antusias, sementara sekitar 50% lainnya menunjukkan sedikit kekhawatiran. Selain itu, penggunaan AI ini juga didominasi oleh 43% Gen Z dalam kehidupan sehari-hari.

Perubahan yang Terjadi di Indonesia

Terdapat beberapa perubahan yang terjadi saat ini di Indonesia, yaitu:

  • Perubahan Populasi: Gen Z (usia 12-27 tahun) saat ini menjadi 28% dari populasi, serta sebagai penerus penggerak ekonomi di tahun-tahun mendatang.

  • Meningkatnya Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi dan transformasi digital semakin marak

  • Perubahan Keputusan Pembayaran: Terjadi perubahan dalam cara masyarakat melakukan pembayaran.

Gen Z: Pemimpin Masa Depan Ekonomi Indonesia

Survei Ipsos menunjukkan bahwa Gen Z memimpin masa depan Indonesia dalam membawa perubahan ekonomi, yaitu sebesar 28%, dibandingkan dengan Milenial (28-43 tahun) sebesar 26%.

Lalu, Bagaimana Kita Bisa Memanfaatkan Potensi Gen Z?

Yang pertama, kita perlu untuk memahami kebutuhan mereka. Dimana ketika kita sudah bisa memahaminya, kita dapat menciptakan produk serta layanan yang sesuai dengan Gen Z. Lalu kita juga perlu menawarkan pengalaman yang otentik dan relevan, karena pada Gen Z ini sangat menghargai pengalamannya, sehingga brand perlu foku kepada membangun koneksi melalui emosional dengan mereka.

Tidak hanya itu, di zaman modern seperti sekarang ini perlu juga kita memanfaatkan teknologi AI yang sudah ada, karena timbulnya AI dapat meningkatkan juga pengalaman konsumen, serta personalisasi pada produk dan layanan. Sehingga mereka dapat membuat Keputusan yang lebih baik. Yang terakhir melestarikan manusia, meski Gen Z terbiasa dengan teknologi, mereka tetap menghargai sentuhan manusia. Hal ini dirasa penting karena akan tetap menjaga keseimbangan antara otomatisasi digital dan pengalaman yang berpusat pada manusia.

Gen Z Tetap Andalkan Manusia untuk Memecahkan Masalah

Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya. meski Gen Z di Indonesia (usia 18-26 tahun) lebih familiar dengan teknologi AI, tetapi mereka masih lebih percaya pada manusia untuk menyelesaikan masalah. Survei Ipsos menunjukkan bahwa 65% Gen Z memilih dilayani oleh customer service manusia dibandingkan 35% lainnya yang hanya memilih sistem otomatis.

Alasan utama preferensi ini adalah 80% Gen Z meyakini bahwa manusia memberikan solusi yang lebih akurat. Sebaliknya, 12% Gen Z masih merasa bingung dengan panduan otomatis yang diberikan sistem.

Generasi Z adalah generasi yang penting bagi masa depan Indonesia. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi mereka, kita dapat menciptakan produk, layanan, dan pengalaman yang sesuai dengan mereka. Penting untuk memanfaatkan teknologi AI, namun tetap menjaga sentuhan manusia dalam interaksi dengan Gen Z.

The author(s)

Related news